gravatar

Iwan Fals: Ini Kehidupan Ritual Saya




JAKARTA, KOMPAS.com — Di hadapan ribuan santri Pondok Pesantren Azzainiyyah Selabintana, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (9/12/2010), Iwan Fals tidak cuma didapuk untuk menyanyi di atas panggung. Bersepatu bot dan berkacamata hitam, di tengah terik siang itu Iwan juga sibuk menanam pohon trembesi di salah satu sudut pondok pesantren tersebut.

"Menanam pohon di sini atau di rumah buat saya sama saja, yaitu sebuah ritual. Sebelum menanam, kita mendoakan dan kemudian kita merawatnya, maka menanam adalah ritual kehidupan buat saya. Manfaatnya bukan sekarang, tapi nanti," ujar Iwan Fals kepada Kompas.com pada acara Penanaman Pohon Trembesi-Djarum Trees For Life (DTFL) di areal pondok pesantren tersebut.

Pemilik nama asli Virgiawan Listanto ini mengungkapkan, menanam pohon tak perlu diributkan soal siapa yang menanam dan alasannya menanam. Mulai santri, ABRI, bahkan presiden sekalipun, kata Iwan, sebaik-baiknya mulai sekarang banyak menanam pohon.

"Persoalan-persoalan yang timbul karena pemanasan global kita sudah tahu. Terus, sekarang mau apa? Ya, saya menanam sajalah. Kelak, semua orang benar-benar akan merasa rugi jika merusak tanaman," ujar Iwan, yang bersama organisasi fans club-nya, OI (Orang Indonesia), belum lama ini menggelar aksi menanam 14.000 pohon.

"Bapak-bapak ABRI, kalau lihat ada yang merusak tanaman, tolong dijewer saja," lanjutnya.

Iwan mengaku jujur, dia bukan peneliti yang tahu ihwal pohon trembesi yang dia tanam bersama-sama para pejabat daerah Sukabumi di pondok pesantren tersebut. Yang dia ketahui, lanjut Iwan, jika satu orang saja menanam pohon, maka itu sudah bisa menjadi jalan keluar bagi efek pemanasan global, apa pun jenis pohonnya.

"Kalau dari kampanye 1 Milyar Pohon ini bisa tumbuh semua, ini kan keuntungan buat kita. Ratusan tahun lalu banyak tanaman asli kita diambil orang-orang asing dan dibawa keluar. Apa kita rela sekarang juga seperti itu," tambah Iwan.

Penulis: M.Latief | Editor: Marcus Suprihadi |



sumber: http://entertainment.kompas.com/read/2010/12/10/20072928/



banyak pohon ya di desa, di kota mah banyak motor, tanah mahal bung...

Tulis komentar...

Sponsor

Banner





blog-indonesia.com

smadav antivirus indonesia

Statistik Pengunjung



free counters