Lagu tidak hanya bisa untuk menghibur melulu, tapi lagu juga bisa dipakai sebagai sarana menyampaikan pesan-pesan sosial. Salah satu penyanyi yang selama ini tetap eksis menyampaikan kritik sosial melalui lagunya adalah Iwan Fals.

Lagu-lagu karya Iwan Fals yang syairnya mengandung kritik sosial dan hingga kini masih terdengar akrab di telinga pendengar, sebut saja lagu berjudul "Bento", "Umar Bakri" dan "Bongkar".

Lagu tersebut, menurut Iwan, masih pas untuk diperdengarkan dalam keadaan negara di mana merebaknya persoalan hukum terutama korupsi. Iwan mengaku sangat prihatin melihat kondisi tersebut.

"Saya akan tetap eksis di musik untuk kritik. Sama dengan kalian menulis berita," kata Iwan usai aksi panggungnya dalam peringatan puncak penanaman 1 juta pohon di Samarinda, Kalimantan Timur, belum lama ini.

Iwan sengaja belum membuat lagu baru untuk menyoroti persoalan hukum tersebut karena ia menilai lagu "Bento", "Bongkar", dan "Umar Bakri" masih relevan.

"Gila lah. Kita lahir di sini (Indonesia), makan di sini, cari nafkah di sini. Cuma kita nggak bisa apa-apa. Semua tergantung dari ketegasan aparat, eksekutif, dan legislatif," tutur Iwan.

Akibat dari berbagai persoalan hukum itu, tidak sedikit orang malu mengaku sebagai bangsa Indonesia. "Banyak malu dibilang orang Indonesia. Dari mana? Indonesia? Untung ada Garuda kemarin dengan Timnas yang bisa menyatukan elemen bangsa," tutur Iwan. (Lourentius Chen)


Sumber : http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=271795